Teman Dekat? Oh Mungkin Keluarga

Tiba-tiba kepikiran buat nulis tentang temen-temen gue selama kuliah kurang lebih 4 tahun di sini, di Yogyakarta. Tapi kayanya mereka udah bukan sekedar temen lagi, mungkin udah berasa kaya keluarga. Banyak moment-moment hebat bareng mereka, orang-orang yang hebat, tapi mungkin cuma gue yang nganggap mereka orang hebat *ditabok rame-rame*. Iya banyak moment yang udah dilewatin sama-sama, dari yang jelek sampai yang nyenengin. Gue mau coba deskripsiin temen gue satu-satu, kalian jangan pada marah ya sob, kalo gue ngenilai kalian jelek itu artinya gue jujur, kalo gue ngenilai kalian baik itu artinya gue boong. Oke sip...

Langsung aja yang pertama,  Namanya Rian Syahdiana (@aakrian) nama panggilannya banyak, bisa dipanggil aak, bokong, sulay, bunda, dek rian, banyak pokoknya udah kaya teroris. Asalnya dari Bantarujeg. Pada tau gak Bantarujeg itu dimana? Kalo gak tau berarti kalian normal, soalnya hampir semua orang yang denger nama daerah itu nanya “Itu dimana ya?”. Maka dari itu gue sering nyaranin si RS aka Aak buat ngaku dari Bandung aja biar

Kebersamaan Dalam Kesusahan

Pernah gak kalian merasa sangat dekat dengan teman kalian hingga bisa merasakan apa yang dia rasakan? Rasa sakit, bingung, sedih, dan rasa lainnya. Gue sering merasakan itu saat terjebak dalam suatu kondisi yang sulit, kondisi yang menuntut kita untuk menjadi satu, kondisi yang mengharuskan kita mengerti satu sama lain, kondisi yang membuat pola pikir berpikir lebih ke arah kebersamaan dari pada egoisme personal. 

Mungkin itu lah alasan dasar kenapa sering kali ospek-ospek baik tingkat Sekolah maupun Universitas lebih ke arah "keras". Bukan maksud gue membenarkan cara-cara seperti itu, tapi pada kenyataannya cara seperti itu lah yang lebih efektif untuk membangun kebersamaan dan mental. Kembali kepada sifat manusia, akan ada rasa saling melindungi dan peduli saat merasakan suatu kondisi sulit bersama-sama.

Pada saat melakukan aktifitas luar ruangan seperti naik gunung, gue juga sering merasakan hal tersebut. Capek sama-sama, panas sama-sama, hujan sama-sama, dingin sama-sama, galau sama-sama, satu sama lain merasakan hal yang sama yang membuat rasa

Cara Membuat Penomoran Halaman Berbeda pada Satu Dokumen

Berhubung cukup banyak yang menanyakan cara membuat penomoran halaman berbeda pada satu dokumen misalnya ada nomer halaman romawi dan nomer halaman biasa, jadi mending gue tulis di sini biar banyak yang bisa baca. Cara ini gue terapin pada Ms.Word 2007, kalo untuk Ms.Word 2003 ke bawah gue kurang tau. Di sini ada 6 langkah yang gue pakai, langsung aja ke langkah yang pertama : 

1. Oke langkah pertama adalah klik menu Page Layout --> Breaks --> Next Page. Maka akan muncul halaman selanjutnya